Bagi umat Islam, Baitul Maqdis dan al Aqsha
tidak hanya menjadi bukti sejarah terhadap dakwah dan perjuangan para Nabi dan
generasi pelanjutnya. Lebih dari itu, al Quds dan al Aqsha menjadi simbol harga
diri dan kemuliaan umat, karena al Quds dan al Aqsha memiliki kedudukan
istimewa dan beberapa keutamaan yang ALLAH berikan baginya;
Kiblat
Pertama Umat Islam
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Raja' berkata, telah
menceritakan kepada kami Israil
dari Abu Ishaq dari Al Bara' bin 'Aziz radhiyallahu 'anhuma
berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam shalat menghadap baitul maqdis selama enam belas atau tujuh belas bulan, dan
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
menginginkan kiblat tersebut dialihkan ke arah Ka'bah. Maka Allah menurunkan
ayat (Al Baqarah [2]: 144): "Sungguh
KAMI (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh KAMI akan
memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah
Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat
dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah
benar dari TUHANnya dan ALLAH sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan." (HR. Bukhari No. 384, dan diriwayatkan pula dengan matan yang serupa oleh Imam Bukhari pada
No. 4130 & No. 4132)
Al Aqsha |
Bumi Isra'
dan Mi'raj
"Maha Suci ALLAH, yang telah
memperjalankan hamba-NYA pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil
Aqsha yang telah KAMI berkahi sekelilingnya agar KAMI perlihatkan kepadanya
sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) KAMI. Sesungguhnya DIA adalah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui."
(Al Israa' [17]: 1)
Tempat yang Dianjurkannya Melakukan Safar
Terhadapnya
Dan telah menceritakan kepada kami Harun bin Sa'id Al Aili telah
menceritakan kepada kami Ibnu Wahb
telah menceritakan kepadaku Abdul
Hamid bin Ja'far bahwa Imran bin Abu Anas telah menceritakan kepadanya bahwa Salman Al Agharr telah menceritakan
kepadanya, bahwa ia mendengar Abu
Hurairah radhiyallahu 'anhu mengabarkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tempat yang layak dijadikan tujuan safar hanyalah tiga masjid. Yaitu; masjid Ka'bah (masjidil Haram), masjidku
(masjid Nabawi) dan masjid Iliya (masjidil Aqsha)." (HR. Muslim No. 2476)
Masjid
Tertua Kedua di Muka Bumi
Telah bercerita kepadaku Umar bin Hafsh telah bercerita kepada
kami bapakku telah bercerita
kepada kami Al A'masy telah bercerita
kepada kami Ibrahim at-Taymiy
dari bapaknya dari Abu Dzarr radhiyallahu 'anhu
berkata; Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam, "masjid apakah yang pertama di bangun di muka bumi ini?" Beliau menjawab, "al-masjidil Haram." Aku bertanya lagi, "Kemudian apa?"
Beliau menjawab, "al-masjidil Aqsha." Aku bertanya
lagi, "Berapa lama selang waktu
antara keduanya?" Beliau menjawab, "Empat
puluh tahun." Kemudian Beliau
bersabda, "di mana saja kamu berada dan waktu shalat sudah datang, maka
shalatlah, karena bumi bagimu
adalah masjid (boleh sebagai
tempat shalat)." (HR. Bukhari No. 3172)
Tempat
dilipatgandakan Pahala Ibadah
“Shalat di
Masjidil Haram sebanding dengan 100.000 kali shalat, dan shalat di masjidku
(masjid Nabawi) sebanding dengan 1.000 kali shalat, dan shalat di Baitul Maqdis
(Masjidil Aqsha) sebanding dengan 500 kali shalat.” (HR. at
Thabrani dan al Bazzar)
Dome of Rock at Baitul Maqdis |
Tempat Umat
Islam yang Istiqamah
Telah bercerita kepada kami Al Humaidiy
telah bercerita kepada kami Al Walid berkata, telah bercerita kepadaku Ibnu Jabir berkata, telah bercerita kepadaku Umair bin Hani'
bahwa dia mendengar Mu'awiyah
berkata, aku mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, "senantiasa akan ada dari ummatku, (sekelompok) ummat yang tegak di atas urusan agama ALLAH, tidak
dapat membahayakan mereka orang yang menghina mereka dan tidak
pula orang yang menyelisih
mereka hingga datang ketetapan ALLAH atas mereka dan mereka dalam keadaan seperti itu (tetap tegak dalam
urusan agama ALLAH)." Umair
berkata, "Maka Malik bin Yukhamir berkata, Muadz berkata, Mereka berada di negeri Syam (Baitul Maqdis)."
Lalu Mu'awiyah berkata, "Ini
Malik, yang mengaku bahwa dia mendengar bahwa Mu'adz menyatakan bahwa sekelompok ummat itu berada
di negeri Syam (Baitul Maqdis)." (HR. Bukhari No. 3369)
Setelah mengetahui tentang keutamaan dari Baitul Maqdis dan Masjidil Aqsha yang ada di Palestina - yang kini sedang dalam
genggaman penjajahan terorisme zionis Israel - apakah sebagai umat Islam, kita
tidak tergerak hatinya untuk membantu dan berjihad demi saudara-saudara kita di
Palestina? Ask yourself! ALLAHu Akbar...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar